MEDIASATU.CO — HARAPAN masyarakat untuk menyaksikan serunya pertarungan politik di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) 2020, jadi kenyataan.
Pasalnya, pilkada kali ini akan menghadirkan tiga paket bakal pasangan calon (Paslon) yang maju dalam helat pemilihan bupati dan wakil bupati 2020. Hal ini tentu sesuai harapan banyak pihak agar Kabupaten Boltim sebagai salah satu kabupaten peserta pilkada serentak 2020 menghadirkan lebih dari satu paket calon bupati dan wakil bupati.
Ini berarti, pelaksanaan demokrasi di Kabupaten Boltim akan menjadi lebih bermartabat sebab menghadirkan alternatif pilihan paket calon.
Kepastian tersebut dibuktikan dengan surat keputusan (SK) atau B1 KWK partai pengusung. Dimana pasangan Suhendro Boroma-Rusdi Gumalangit (SB-RG) mengantongi SK PDIP, PKS dan Perindo, sementara pasangan Amalia Ramdhan Landjar-Uyun Kunaifi Pangalima (AMA-UKP) mengantongi SK Golkar, PAN, Demokrat dan Gerindra, dan pasangan Sam Sahrul Mamonto-Oskar Manoppo (SSM-OPPO) mengantongi SK Partai NasDem, PKB dan PBB.
Menurut tokoh pemuda Boltim Zanjabil Wakid peta perebutan kekuasaan sebagai orang nomor 1 di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur akan berlangsung sengit karena asumsi soal kekuatan masing-masing kandidat ini sulit untuk ditebak.
“Ketiga kandidat ini menurut saya punya peluang kemenangan yang sama. Yang sangat menentukan menurut saya adalah bagaimana mereka melakukan pemetaan basis kekuatan secara real dan kemudian melakukan kajian dan sosialisasi secara masif terkait hal-hal yang menjadi visi dan misi dari masing-masing kandidat, “ ujarnya.
Dari tiga kontestan ini secara teritori sudah terwakili semua baik posisi calon bupati dan wakil bupati. Sehingga dalam kurun waktu 70 hari masa sosialisasi dan kampanye yang diberikan oleh penyelenggara, para kandidat harus memaksimalkan basis dukungan dan bahkan memperluas pada kelompok-kelompok strategis yang menjadi lumbung suara pemilih baik dari unsur kedekatan emosional secara keluarga dan kelompokan masyarakat secara umum.
Amalia Landjar menurutnya, punya garis kemimpinan yang kuat dari sang ayah yang notabenenya adalah bupati Boltim saat ini. Yang tentu masih memiliki basis militansi yang solid. Keterwakilan Uyun pangalima dari unsur birokrat bisa menjadi tambahan kekuatan bagi pasangan ini.
Sementara Suhendro Boroma-Rusdi Gumalangit tidak boleh diremehkan, karena dimotori oleh partai besar di Sulut serta didukung oleh nama besar dan basis keluarga yang kuat sehingga bisa menjadi modal yang ampuh bagi kedua pasangan ini. Terlebih Rusdi yang saat ini masih menjabat sebagai wakil bupati. Tentu akan banyak ruang komunikasi politik yang strategis yang bisa tercipta.
Hal yang mengejutkan justru terjadi pada pasangan yang hampir pasti melenggang ke KPU yakni Sam Sachrul Mamonto dan Oskar Manoppo. Awalnya dia berfikir dua kontestan ini akan bertarung berhadap-hadapan. Dan terjadi secara mengejutkan keduanya menyatu dalam satu kekuatan besar dan ini menurutnya perlu diantisipasi oleh para kompetitornya, karena keduanya memiliki basis masa militan yang kuat.
“Saya yakin, akan menarik perlehatan pilkada tahun ini. Akan seru dan “panas” sebab figur-figur yang akan bertarung 9 Desember nanti sudah jelas, “ pungkas Akademisi STIP Manado ini.(red)