banner 728x250

Bupati Boltim Buka Kegiatan BimtekTokoh Agama Kristiani di Swiss Belhotel Manado

MEDIAsatu.co Tokoh agama adalah garda terdepan pemerintah dalam melaksanakan tugas yang berhadapan langsung dengan masyarakat.

Sehingga peran tokoh agama selain sebagai pelayan umat dan teladan bagi masyarakat, juga sebagai petunjuk arah dalam membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing.

Namun, dalam mewujudkan hal itu, para tokoh agama ini meski mereka dinilai memiliki kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik, tetapi perlu juga diberikan ilmu melalui bimbingan teknis (bimtek) yang saat ini menjadi sebuah program terobosan yang luar biasa dari Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto, S.Sos, M.Si.

Pada medio sebelumnya, seluruh Imam dan Pegawai Syar’i di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, telah melaksnakan bimtek. Kali ini, giliran tokoh agama kristiani yang di bimtek.

“Tujuan dilaksanakan acara bimtek ini tak lain adalah untuk membangun silaturahmi antara pemerintah daerah dengan tokoh – tokoh agama kristen di Bolaang Mongondow Timur, “ kata Bupati Sachrul mengawali materi bimtek di Swiss Belhotel Manado, Senin (16/10).

“Ini adalah hal yang sangat berbahagia karena Tuhan boleh mempertemukan kita dalam acara yang mulia yang membicarakan kebaikan-kebaikan bersama, “ ucap bupati.

Doktor kandidat Ilmu Politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini mengatakan, bahwa faktor pendukung utama tertibnya sebuah daerah atau kabupaten adalah peran dari tokoh agama.

“Pilar utama sebuah daerah itu adalah tokoh agama, sebab kalau terjadi suatu apapun di daerah itu, jika tokoh agama sudah bicara pasti selesai. Kenapa demikian, karena tokoh agama itu adalah wakil Tuhan dimuka bumi, “ kata bupati.

Sachrul mengakui, bahwa dia bukanlah pelajar agama karena dia sendiri bukan seorang sarjana teologi atau sarjana hukum islam, tetapi soal agama ia sudah banyak belajar melalui buku dengan judul mencari tuhan.

“Saya banyak belajar tentang filsafat, yang isinya agama, “ tuturnya.

Lanjut Sachrul mengatakan, bahwa secara pribadi ia berkeinginan setiap lima langkah perlu ada rumah ibadah karena menurutnya, semakin banyak rumah ibadah maka semakin banyak orang meninggalkan keburukan.

“Mesjid, gereja silakan bangun, saya akan menyetujuinya, sebab esensi pembangunan sebuah rumah ibadah sangat baik, tetapi dalam membangun rumah ibadah harus sesuai dengan kajian, “ papar Bupati Sachrul.

Dikesempatan itu juga, bupati menyinggung tentang peran penting tokoh – tokoh gereja sehingga dampak narkoba dan perkelahian antar kampung di Kabupaten Boltim sekarang ini bisa dibilang telah hilang.

“Dulu marak atau sering terjadi perkelahian antar kampung, tapi sekarang tidak lagi. Hal ini berkat peran tokoh gereja yang sering memberikah khotbah yang baik kepada jemaatnya, “ ungkap bupati.

Tak lupa pula, pimpinan daerah Kabupaten Boltim ini menyentil soal stunting dan gizi buruk, yang menurutnya tak hanya menjadi pekerjaaan pemerintah daerah, tetapi juga para tokoh agama.

Gizi buruk dan stunting kata dia, dampaknya bukan saat sekarang, akan tetapi akan dirasakan pada dua puluh tahun kedepan, dimana Indonesia sudah masuk tahun emas.

“Nah, tentu saja masalah stunting ini menjadi tanggung jawab kita semua termasuk tokoh gereja juga, “ imbuhnya.

Akhir dari materi, stunting kemudian menjadi bahan diskusi dan tanya jawab antara bupati dengan para peserta bimtek, yakni pendeta, penatua, diaken dan gembala gereja.

Turut hadir dalam acara bimtek ini, Sekretaris daerah, Ir, Sonny Warokka, Ph,D, Asisten I, Hendra Tangel SH, Kepala Kemenag Boltim DR Aswin Kiay Demak, Ketua DMI Boltim, Samsudin Dama, Kepala Dinas Kominfo, Rezha Mamonto S.Kom, Kepala Bagian Kesra, Rita Kamumu sebagai panitia bimtek, anggota DPRD Boltim dan Staf khusus Bupati.(*/Rill)